Trekking ke Gunung Batur Bali Saat Bulan Madu, Apakah Ide Buruk?

Rencana untuk trekking ke Gunung Batur sebenarnya pertama kali terbesit di 2017 saat kecanduan gunung masih tak terbendung. Lalu angan-angan itu baru terwujud saat pergi bulan madu Juni 2022 sama Mas.

Ke Gunung Batur itu bener-bener nggak cocok sih sendirian, tetap harus ada guide dan jalan sejak dini hari untuk mendapatkan pemandangan terbaiknya apalagi kalau bukan matahari terbit di atas kepala kita.

Jadi sebenarnya Mas suami ikut aja sewaktu aku bilang tentang rencana trekking ke Gunung Batur di Bali bersamaan dengan itinerary kita yang sedang bulan madu. Temen-temen terdekat cuma komentar, Hah??!!! Takjub tidak percaya ada agenda naik gunung saat bulan madu.

Di awal matahari naik ke atas, pemandangan di depan itu gunung Agung kalau tidak salah.

Rata-rata bilang, “Honey moon itu ya paling enak stay di hotel aja, ngedusel aja. Capek abis acara.”

“Pesen hotel bagus yang nggak perlu kemana-mana,” sambung senior di kantor lama. Tapi dalam hati sebenarnya aku mikir, kalau gitu kenapa bukan hotel di Jakarta kenapa harus mahal-mahal beli tiket pesawat ke Bali kalau cuma mau di hotel aja.

Selesai bulan madu, beneran aku tahu jawabannya. Trekking atau naik gunung di momen itu nggak disarankan banget. Kita berdua bener-bener habis capek mempersiapkan pernikahan dan bulan madu cuma selang dua hari setelah acara resepsi sehingga kondisi kurang fit sewaktu naik gunung.

Singkat cerita, aku pesan paket tur trekking Gunung Batur melalui agen yang aku temukan lewat Instagram @trekkinggunungbatur. Aku rekomendasiin banget sih kalau ke sana pakai guide, meski tampak mudah hanya 2 jam tapi enak banget sepanjang jalan kita dituntun dan diceritain banyak hal, pun bisa nanya-nanya.

Biaya trekking Gunung Batur terjangkau relatif banget. Aku pilih paket paling dasar Rp250 ribu per orang. Semuanya lengkap kita udah disediain peralatan savety buat mendaki juga makanan di atas sana, serta bisa ada dokumentasi.

Makan Indomie di atas gunung belum ada yang ngalahin sih.

Waktu itu lokal guide aku namanya Sudirman, dia masih anak kuliahan. Untuk informasi bisa menghubungi +62 831-1908-6025. Pelayanannya baik, aku bahkan abis dapet jasanya belum transfer lama karena lupa, eh dia ga nagih-nagih. Aku kaget kok nggak ditagih ya? Untung akunya jujur inisiatif hubungin duluan, waktu itu baru DP Rp100 ribu.

Saran sebelum trekking:

1. Pilih meeting point terdekat karena kita naik itu pukul 03.00 dini hari. Saranku di sekitar Kintamani, aku waktu itu menginap di Black Lava Camp.

2. Beli paket tur

Ternyata Black Lava Camp punya paket tur ke Gunung Batur. Oh my God! Aku keburu beli terpisah, jadi karena lokasi Black Lava Camp itu harus menggunakan mobil khusus, kami bayar biaya lagi untuk diantar jemput ke lokasi. Tapi ohya aku dari Kuta sudah sewa mobil selama 4 hari di Bali, mobilnya cukup jauh diparkir di sebuah restoran yang sudah kerja sama dengan Black Lava Camp jadi aman.

3. Penginapan di Kintamani untuk standar kebersihan aku waktu itu masih kurang banyak. Aku pilih Black Lava Camp karena konsep penginapannya lucu dan seri dan tentunya kebersihannya walau kamar mandi di luar, tapi better memang menginap di Kintamani buat ke Batur supaya tidak jauh. NOTE: Ubud masih terbilang jauh, perlu dijemput 1-2 jam.

4. Baju hangat sudah pasti ya harus ada dan sepatu trekking, sarung tangan karena tetep dingin banget.

Pake tour menyediakan:

– lokal guide

– dokumentasi foto dari team kami (by camera mirrorless & dslr)

-extra video dari team kami ( by your phone)

-stick mendaki/trekking pole

– tikar piknik

-senter /torch

– Entrances tickets

– Sarapan di puncak (indomie dan telor)

– Minuman hangat di puncak (kopi, teh, dan cokelat )

– air mineral

– Dan first aids

Price list:

1 orang :400k

2 orang: 250k /orang

3 orang : 200k/orang

4-6 orang :175k /orang

7-10 orang :150k / orang

Leave a comment